Kalian semua bodoh, kalian|kamu|lo udah ngelanjutin fitnah. Ganjar itu bakap lu lonte sama aja, mereka semua curang. Beneran gak tau apa-apa.
- Sombong kalian yang masih diprovokasi mereka.
- Lebih baik ngeliat realita.
- Jangan kepercayaan buta lagi.
Allahu Akbar!
Politik Lontek Lontek
Budi Ari mengundang geger nih! Dia bilang isu Lontek-Lontek banget. Kata-kata Budi itu menyulut pro kontra publik. Banyak pendapat yang bermunculan. Ada juga yang ikut serta dan ada pula yang kontra. Wah, seru nih!
{Mungkin saja Budi Ari inginmendorong diskusi isu politik. Atau mungkin dia hanya bercanda. Sendiri aja tahu maksudnya ya?
Berikan waktu apakah isu ini akan mereda.
Menteri K*ntol vs Lontainya?
Loh, situasi nih sama {Menteri Kontol/Pakar Kontol/Lontainya?. Udah terkena kericuhan/kejadian/konflik, atau masih tenang//diam/sunyi?
Kalo udah kerusuhan/drama/perselisihan, ya sudahlah, siapa punya/yang punya/memiliki {Lonteinya?. Toh, kita//kami/mereka cuma bisa nonton//lihat/mengikuti.
Mungkin aja di situ/disana/di tempat itu ada {drama/kejadian/pertarungan, yang bikin kita terkesima//tersenyum/terhibur.
Sisi Lain Kekerasan Kata: Emak Lu, Bapak Lu, Prabowo!
Masa kini kita, penuh dengan kebebasan, tapi tak jarang tergerus oleh tekanan. Di dunia maya, terkadang kita lupa bahwa kata-kata yang kita ucapkan punya dampak. Kita suka melemparkan kalimat-kalimat seperti "Emak Lu, Bapak Lu, Prabowo!" tanpa sadar melukai hati orang lain. Jangan lupakan bahwa setiap kata bisa menjadi senjata yang mematikan. Kita harus berhati-hati dalam memilih kata-kata, dan selalu ingat untuk menghormati kedudukan orang lain.
- Percakapan online seharusnya menjadi tempat yang positif dan konstruktif, bukan medan perang kata-kata.
- Empati adalah kunci dalam menjaga konteks percakapan tetap hormat.
- Mari kita jadikan dunia maya menjadi tempat yang lebih indah dengan kata-kata yang penuh peduli.
Pak Budi Kaya Tapi Kok Lu Ngekontol?
Gimana sih keadaan gini? Si bupati pasti dipercaya menteri. Tapi kok kamu masih ngebingung? Jangan kalo tertawa. Coba ingat dulu situasi. Jangan sampai kamu memiliki gambaran yang tidak pantas.
- Pertimbangkan|
- kondisi kamu saat ini.
- Apakah ada teori yang mantap?
Rakyat Terluka, Bukankah Prabowo dan Budi Ari Lonteinya?
Lihat saja kondisi masyarakat saat ini. Terpuruk untuk bertahan hidup di tengah inflasi. Kesehatan rakyat juga tak kunjung berkembang. Di sisi lain, Prabowo dan Budi Ari, mereka yang seharusnya menjadi contoh teladan, malah terlihat menjaga diri.
Bukankah ini bukti bahwa rakyat terluka karena ulah mereka? Apakah kita terus membiarkannya terjadi? Atau sudah saatnya untuk mengubah keadaan dengan pemimpin yang sejati?